Jurusan Fisika Fakultas Sains Dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang, Gelar Seminar Nasional Peran Fisika Dalam Pengembangan IPTEK Menuju Era Society 5.0
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang, menggelar seminar nasional bertajuk Peran Fisika dalam Pengembangan IPTEK Menuju Era Society 5.0. Seminar yang digelar secara virtual tersebut menghadirkan tiga narasumber yaitu Prof. Dr. Heri Sutanto M.Si., Prof. Dr. Lambang Subagiyo, M.Si., dan Heni Sumarti, M.Si. Adapun susunan acara seminar tersebut, antara lain sebagai berikut: (1) pembukaan; (2) menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars UIN Walisongo Semarang; (3) pembacaan kalam Ilahi; (4) sambutan Ketua Jurusan Fisika; (5) sambutan Dekan sekaligus membuka acara secara resmi; dan (6) doa.
Pada seminar tersebut, Ketua Jurusan Fisika, Joko Budi Poernomo, M.Pd berkesempatan untuk menyampaikan sambutannya. Dalam sambutannya disampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi peserta seminar dan khususnya kepada narasumber dalam memeriahkan suasana akademik untuk selalu berinovasi dalam pembelajaran fisika, pengembangan keilmuaan fisika, serta perkembangan teknologi dan kemaslahatan umat di masa yang akan datang. Seminar ini juga diharapkan hadir untuk memberikan warna baru, pemahaman, dan kontribusi baik dalam fisika pendidikan maupun cakupan fisika murni. “Semoga seminar ini bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT memudahkan langkah-langkah kebaikan untuk meningkatkan akademik kita di manapun berada. Harapannya, seminar ini juga menjadi bagian penting dalam memberikan gambaran khususnya ilmu fisika di masa yang akan datang karena tantangan globalisasi yang tidak terbendung dengan ditandai temuan IPTEK yang selalu berkembang dan bermutasi,” ungkap Ketua Jurusan Fisika.
Selanjutnya, seminar dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang, Dr. H. Ismail, M.Ag. Dalam kesempatan tersebut disampaikan ucapan terima kasih kepada para narasumber yang berkenan untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan segenap keluarga besar FST khususnya Jurusan Fisika serta mohon bimbingan dan arahan kepada narasumber karena Jurusan Fisika relatif muda sehingga perlu dukungan supaya dapat membangun scientific culture agar dapat mengembangkan fisika dari berbagai sudut keilmuan. Dekan FST juga menyambut baik dan mendukung adanya seminar nasional tersebut karena dinilai sangat penting untuk bersama-sama membangun scientific culture dan scientific approach. “Semoga seminar ini dapat memberikan keberkahan. Setinggi apapun ilmu kita sesungguhnya tujuan akhirnya adalah untuk bertauhid dalam rangka mengesakan Tuhan dan menguatkan ibadah kita kepada Allah SWT sebagaimana tugas manusia adalah untuk beibadah sekaligus membangun bumi dan seisinya dengan penuh kreatif, inovatif, dan produktif sepanjang masa dalam rangka pemanfaatan untuk kemaslahatan umat dan peradaban,” ungkap Dekan FST dalam sambutannya.
Prof. Dr. Heri Sutanto, M.Si, dosen Prodi Fisika Universitas Diponegoro Semarang, menyampaikan materi Peran Fisika Materia dalam Pengembangan IPTEK menuju Era Society 5.0. Dalam materinya disampaikan bahwa sejarah mencatat ilmu penemuan fenomena fisika telah menjadi katalisator revolusi industri di dunia. Ilmu fisika material telah menjadi salah satu bagian penting dalam melahirkan peranti-peranti elektronika modern melalui nano teknologi. Tantangan dan hambatan dalam pengembangan iptek di bidang fisika material dapat diatasi dengan inovasi dan keteguhan semangat. Hasil-hasil penelitian di bidang semikonduktor, Cdots dan material bolus telah bermanfaat untuk bidang lingkungan maupun bidang fisika medis.
Selanjutnya narasumber kedua, Prof. Dr. Lambang Subagiyo, M.Si, dosen Prodi Pendidikan Fisika Universitas Mulawarman, menyampaikan pembelajaran fisika untuk menyiapkan sumber daya manusia pada era super smart society. Karakter SDM yang dibutuhkan dalam menghadapi super smart society yaitu digital mindset, Observer & Active Listener, Agile, Brave to different dan Inclusive. Karakter ini terkait dengan pemanfaatan teknologi digital dalam rangka efektivitas dan efisiensi, kemampuan membaca data dan mengikuti perkembangan media sosial, cepat beradaptasi dan responsif terhadap perubahan, terbuka, dan tidak gagap. Selain itu, juga harus berani berinovasi, baik dalam berpikir, membuat terobosan baru, dan mampu menerima keberagaman, perbedaan dan mengakomodasikannya dalam berbagai tantanan maupun infrastruktur dalam masyarakat.
Narasumber ketiga adalah Heni Sumarti, M.Si., dosen Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang, yang pada kesempatan tersebut menyampaikan Teknologi Deteksi Medis Non-invasive Berbasis Fisika. Adapun materi yang dipaparkan antara lain berkenaan dengan teknologi pencitraan medis menggunakan sinar-X, prinsip pencitraan sinar-X menggunakan konsep fisika, peluang riset menggunakan citra medis misalkan klasifikasi nodul payudara, membedakan citra rontgen pada penderita Covid-19 dan normal, sumber sinyal biomedis, dan perkembangan riset fisika medis lainnya.
Acara seminar nasional tersebut berjalan dengan baik dan lancar. Para peserta seminar tampak antusias dengan banyaknya pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber-narasumber hingga terbangun ruang diskusi yang aktif. Dengan adanya seminar ini maka diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya fisika dalam hubungannya dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Humas FST)